Setelah upacara bendera selesai aku langsung masuk menuju ke meja Ayu yang menjadi meja kerjau sekarang. Setelah itu aku dihampiri oleh wanita yang kuperkirakan umurnya sekitaran 45 tahunan di name tagnya tertulis Nurhayati. Beliau menanyakan perihal keterlamabatanku karena tumben hari ini terlamabt karena katanya biasanya aku tidak terlambat.

Bu Nurhayati : pagii mbak Ayu..
Aku : Pagii Bu Nur..
Bu Nurhayati : Mbak Ayu tumben terlambat nih enggak biasanya ?
Aku : Maaf bu, sebelumnya saya terlambat dikarenakan macet bu deket rumah saya ada hajatan.
Jadi saya muter – muter cari jalan dahulu bu.
Bu Nurhayati : Owallah gitu ya mbak, emang sih Sekarang lagi musim banyak orang hajatan mbak
Aku : Iya bu, besok lagi saya akan berangkat levih pagi untuk menghindari macet
********************************************************************************************************************************
POV Waktu dirumah
Setelah aku telfon dengan Ayu tentang apa aja yang harus dibawa ketika aku besook mulai mengajar aku merasa ngantuk sekali. Kumatikan kamarku dan aku mulai terlelap dalam, namun ketika aku mencoba untuk tidur aku selalu gagal. Dikarenakan aku masih belum terbiasa untuk tidur dengan kedua dada yang besar ini. Ketika tidur aku memakai setelan piyama dengan pink dengan motif bunga – bunga. Namun setelah beberapa saat aku merasa kegerahan sekali akhirnya aku memutuskan untuk mengganti dengan daster. Aku masih merasa kegerahan kembali. Lalu aku mencoba untuk mencopot semua pakaianku termasuk dalemannya. Aku mendekat ke cermin kulihat body Ayu yang sangat bagus sekali.

“ Tubuh Ayu sangat bagus sekali.. “ Gumamku sambil meraba – raba dadanya. Tanpa sadar ketika aku melakukan hal itu suara desahanku keluar. “ Enggak – Enggak, aku enggak akan melakukan hal ini sampai aku sah jadi suaminya “. Namun pikiran kotor ini muncul lagi dikepalaku aku mencoba untuk menahannya, namun pikiran itu datang merasuk ke kepalaku. Aku mempunyai ide memakai seragam guru yang dipakai waktu mengajar. Seketika aku bergegas untuk memakai seragam tersebut terdiri dari atasan putih batik lalu rok span hitam dan hijab hitam. Make up tipis ku kenakan juga sebagai pemanis. Kulihat dikaca begitu cantik sekali diriku. Lalu aku mencoba untuk memegang dadaku sambil merancu “ Mas Rioo.. jangan disini mas.. malu banyak orang.. “. Seketika aku langsung bergegas untuk tidur ditempat tidur. Dalam imajinasiku aku menciumi diriku sendiri lalu kubuka celana dalam dan kusingkap rok span ke atas lutut. Setelah itu perasaan aku melihat sebuah dildo electric namun aku masih belum tahu persis dimana letak dildo tersebut tapi ketika aku mencari lipstick aku melihatnya. Kucoba mencari dilaci yang berada pada maja make up dan akhirnya aku menemukan alat tersebut. setelah itu aku masukan kedalam miss v ku secara perlahan. Dan setelah masuk aku mencoba untuk menyalakan tombol remote kontrolnya. Dan rasa tersterum ke seluruh tubuhku menjalar saking tak karuan sehingga membuatku merancu.
Kucoba dengan getaran yang rendah dahulu. Aku sudah merasa agak kewalahan keringat mulai bercucuran membasahi seluruh tubuh dibarengi dengan desahan yang terus muncul dari mulut ini.
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
Keringat pun membasahi tubuh ini semakin basah membuatku semakin merancu tak karuan. Getaran dildo kucoba kutambahi lagi volume getaran agak lebih cepat.
“ Mas Riooo aaahhh.. lagi mas.. tambah lagi mas “
“ Mas Riooo aaahhh.. lagi mas.. tambah lagi mas “
“ Mas Riooo aaahhh.. lagi mas.. tambah lagi mas “
Aku merasakan semakin dildo bergetar keras serasa ada yang mau keluar didalam tubuh ini. Aku mencoba untuk menambahkan getaran ke dildo tersebut
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
“ Aaaaahhhhh… Mas Riooo mppphhmmmm…. “
Tak selang beberapa lama akhirnya keluarlah juga lendir bewarna bening. Ketika mencapai orgasme aku seketika terengah nafasku aku mencoba mengatur nafasku terlebih dahulu. Setelah beres aku mengatur nafas aku bergegas untuk merapikan semuanya. Dan langsung tidur.
Pada keesokannya aku bangun sekitar jam 4 pagi. Seperti biasanya mandi lalu sholat shubuh dan membantu ibu memasak didapur terlebih dahulu.
Ibu : Tumben jam segini udah mandi nak ?
Aku : Iya bu, gerah banget panas
Ibu : Iya sih ibu juga mau mandi dulu nih panas soalnya
Aku : Iya bu, mau aku bantuin apa nih ?
Ibu : Ini nak tolong gorengin ayam sama tempe ibu mau mandi dulu yah
Aku : Iya bu
Ketika aku menggoreng ayam dan tempe aku merasa tubuhku sangat segar sekali. Aku merasa begitu ringan, “mungkinkah para wanita setelah melakukan hal tersebut menjadi seperti ini yah ” gumamku. Tak selang beberapa lama ibu datang.

Ibu : Makasih yah nak
Aku : Sama – Sama bu
Ibu : Kemarin kemana aja sama Rio nduk ?
Aku : Ini bu kerumahnya sebentar sih, aku disuruh milihin baju yang cocok buat dia meeting
Ibu : Meeting apa nak ?
Aku : Katanya sih ini bu ada project baru
Ibu : wiih keren dong
Aku : Iya bu, projectnya lumayan banyak akhir – akhir ini sih bu
Ibu : Yaudah kalau gitu kamu bantu semangatin calon suami kamu nak
Aku : Siap bu aku selalu ada untuknya
Ibu : yaudah kamu siap – siap dulu nak katanya hari ini ada hal penting
Aku : Iya bu aku siap – siap dulu ya bu
Ibu : Iya nak
Aku bergegas untuk menyiapkan semua berkas dan peralatan yang akan kubawa. Berkas dan peralatan yang kubawa sudah sesuai petunjuk Ayu. Kulihat jam masih pukul 5 pagi. Aku merasa waktunya masih aman. Kupejamkan mataku sebentar lalu kudengar suara ibuku membangunkanku
Ibu : Nak ayo sarapan terus berangkat
Aku : Iya bu, ini jam berapa ya bu
Ibu : Jam setengah tujuh nak
Aku : Waduh aku telat nih bu makananya dibungkus aja ya bu aku makan disekolah aja
Ibu : Iya nak kalau gitu
Aku bergegas bersiap untuk berganti pakaian, karena hari ini adalah hari senin sehingga aku pakai seragam coklat. Atasan coklat dibarengi dengan bawahan rok span coklat serta hijab dengan warna senada. Setelah semua beres aku langsung berpamitan kepada ibuku.

Aku : Bu maaf ya aku jadi merepotkan ibu
Ibu : Gak masalah nak, selagi ibu bisa membantu kamu ibu bantu nak
Aku : Makasih bu, aku berangkat dulu ya bu ( Sambil mencium tangan ibu )
Ibu : Iya nak hati – hati dijalan
Aku : Iya bu makasih bu
Kukeluarkan motor honda scopy yang biasanya Ayu pakai untuk mengajar ke sekolah. Namun baru saja keluar rumah jalan – jalan sekitaran rumah sudah banyak ditutup. Alhasil aku harus mencari jalan lain, kebetulan hari ini adalah hari senin dimana banyak jalanan macet sehingga ketika aku sampai disekolah gerbang sekolah tertutup dan aku harus menunggu masuk saat upacara bendera selesai
******************************************************************************************************************************
Setelah bu Nurhayati pergi ke kelas untuk mengajar aku membuka bekal sarapanku dan menyantapnya. Kulihat beberapa guru dan staf sekolah sibuk dengan kegiatannya sendiri. Banyak dari mereka yang mengerjakan materi untuk pembelajaran serta menyiapkan soal untuk ujian dalam waktu dekat. Untungnya Ayu sudah menyiapkan soal yang akan dibuat untuk ujian akhir semester ini. Jadi aku hanya tinggal menyerahkan ke kepala kurikulum yang ada pada sekolah. Selesai makan aku dihampiri oleh guru yang lain. Guru ini terbilang masih muda namanya Anita. Ketika dia mendekat ingatan Ayu muncul lagi. Dalam ingatan tersebut Anita ini adalah sahabat Ayu dia bisanya jalan – jalan keluar bersama terus. Kurasa orangnya asik juga nih, Ayu biasanya memanggil dia dengan sebutan mbak karena usianya lumayan tua sedikit dibanding dengan dia.
Anita : pagi Ayuu..
Aku : Pagi juga mbak, gimana pagi ini ?
Anita : Baik kok Ay..
Aku : Alhamdulillah mbak, hari ini mbak ngajar seelah aku kan ?
Anita : Iya Ay, tapi aku sebel harus mengajar dikelas ini ?
Aku : Kenapa mbak ?
Anita : Anak – anaknya pada bandel sih kebanyakan.
Aku : Oh.. jadi itu mbak tapi kita harus semangat mbak karena anak – anak masa depan kita
Jadi kita harus membimbing mereka karena itu tugas kita mbak
Anita : Bener sih, aku setuju dengan perkataanmu
Aku : Iya mbak harus semangat
Anita : Siap Ay, makasih yah
Aku : Sama – sama mbak

Selesai berbincang dengan mbak Anita aku bergegas untuk menuju kelas yang berada dijadwal. Pada awalnya aku merasa kagok karena hari ini adalah hari pertamaku mengajar sebagai Ayu. Ingatan itu datang lagi membantuku pada awalnya aku menceritakan hal – hal yang menyenangkan dan memberi semangat motivasi kepada anak – anak. Banyak dari mereka yang memperhatikan dan bertanya dengan motivasi yang telah diberikan. Kujawab pertanyaan – pertanyaan itu dengan baik serta tak lupa memberi mereka motivasi yang bagus untuk membakar semangat mereka. Ketika semangat mereka dalam belajar sudah timbul baru aku masuk materi. Dibeberapa kelas aku memberikan cara yang sama sehingga para murid – murid menjadi semangat dalam melakukan kegiatan belajar mereka. Tak sangka sudah menujukkan pukul 1 siang. Jam mengajarku pada hari ini berakhir dan aku kembali ke meja kerjaku yang berada diruang guru. Dalam hati ini ada rasa kepuasan sendiri dapat mengajar serta memberikan ilmu kepada anak – anak. Setelah semuanya selesai aku bergegas untuk pulang kerumah.
1 Komentar
Up lagi semangat
BalasHapus